Ketika
gunung berbicara,
Banyak
air mata yang tumpah ke bumi,
Sebagiannya
lagi meregang nyawa,
Dalam
teriakan tanya....
Mengapa
ini terjadi ?????
Dalam
duka masih ada suara,
Uluran
tangan yang mengada-ada,
Menjelang
aku ingin berkuasa,
Bencanapun
menjadi sarana,
Agar
mereka mengetahui siapa aku
Biarkan
gunung berbicara,
Biarkan
sungai bersuara,
Bernyanyi
untuk kita semua,
Tanpa
air mata...
Tanpa
pula meregang nyawa...
Dekaplah
gunungmu,
Bisikan
kepadanya,
Bahwa
aku sayang kamu...
Belailah
aliran sungaimu,
Bisikan
ditelinganya,
Bahwa
aku cinta kamu...
Biarkan
gunung menunaikan tugasnya,
Biarkan
sungai.... hujan.... laut dan matahari melaksanakan aktivitasnya,
Karena
mereka tidak akan mau melukai kita,
Siapa
yang tega...
Siapa
yang berani....
Membuat
sahabatnya sendiri menitikan air mata....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar