Tanggal
26 Mei 2010, adalah hari yang paling bersejarah bagi orang yang bernama Hendra.
Karena
pada hari itu ia dapat berjumpa kembali dengan sahabatnya yang bernama
Gunawan, setelah hampir 20 tahun mereka tidak saling jumpa. Pertemuan mereka
begitu mengharukan, membahagiakan dan mengasikan. Awalnya mereka berbicara
tentang pengalaman mereka waktu di SMA dulu. Tetapi lama kelamaan,
pembicaraanpun mengarah pada kehidupan mereka saat ini.
“O
iya...ngomong-ngomong, kenapa sampai sekarang kamu belum menikah, sobat?” tanya
Hendra ke Gunawan sambil mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya,
“yaah...begitulah manusia” jawab gunawan singkat, “memangnya kenapa, rupamu kan
lumayan, pekerjaan bisa diandalkan, usia sudah mapan, lalu apalagi yang kau
tunggu?” kata hendra mendesak, “jujur saja, sampai saat ini saya masih mencari
sosok perempuan yang sempurna untuk mendampingi kehidupan saya nanti” jawab
gunawan sambil membakar rokoknya. “mungkin karena itulah sampai saat ini saya
belum menikah juga. Dulu di Bandung, saya berjumpa
dengan seorang gadis cantik yang pintar.
Saya pikir ini adalah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku. Namun
ternyata di masa pacaran ketahuan juga bahwa ia sangat sombong dan keras kepala.
Dan hubungan kami putus sampai di situ” kata gunawan panjang lebar.
“ Kemudian di Jakarta, saya bertemu lagi dengan seorang wanita
rupawan yang ramah dan lembut. Pada perjumpaan pertama, aku kasmaran. Hatiku
berdesir kencang, inilah wanita idealku. Namun ternyata belakangan saya
ketahui, ternyata ia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab, akhirnya
kamipun putus.
“Saya terus berupaya mencari perempuan yang ideal bagi saya. Namun
selalu saya temukan kelemahan dan kekurangan pada wanita yang saya sukai itu.
Sampai pada suatu hari, saya bertemu dengan seorang wanita ideal yang selama
ini saya dambakan. Ia demikian cantik, pintar,baik hati, dermawan, dan suka
humor. Saya pikir, inilah pendamping hidup yang dikirim oleh Tuhan.'
'Lantas,' sergah Hendra yang dari tadi tekun mendengarkan cerita
gunawan, 'Apa yang terjadi? Mengapa kau tidak segera menikahinya?'. Gunawan
tertegun sejenak, dalam suasana hening akhirnya ia berkata dengan suara berat,
“baru belakangan ini aku tahu, bahwa ia pun ternyata mencari laki-laki yang
sempurna untuk mendampingi hidupnya, dan laki-laki itu, ternyata bukan
aku” jawab gunawan lirih.
Maha suci Engkau Wahai Tuhan Hamba Yang Maha Sempurna, kemuliaan
adalah milik-Mu, kesempurnaan adalah kepunyaan-Mu. Manusia adalah mahluk yang
lemah tiada daya, hina dan takmemiliki kekuatan apa-apa. Hanya kasih sayang-Mu
yang telah mempertemukan hamba dengan istri hamba, Engkau getarkan hati istri
hamba untuk menerima hamba yang jelek rupa. Engkau tutupi kelemahan hamba
sehingga nampak kuat dihadapannya. Engkau sembunyikan kejelekan sifat hamba di
hatinya, sehingga hamba nampak baik bagi dirinya. Engkau singkirkan wajah-wajah
lelaki lain dalam ingatannya, sehingga wajah hamba menjadi rupawan dalam
cintanya. Sungguh Engkau adalah Tuhan hamba, Rabb yang harus hamba ibadahi,
ikuti dan cari keridhoan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar