Laman

Selasa, 01 Juli 2014

KETIKA HAK KAMI MENJADI SAMPAH



Anda memiliki hak,
Untuk mencari simpatik agar terpilih,
Namun
kamipun memiliki hak,
Untuk memilih siapa yang layak untuk dipilih.

Kalian memiliki hak,
Untuk menuntut keadilan dari kesewenang-wenangan,
Namun kamipun memiliki hak,
Untuk melintas di atas jalan yang kalian tutup.

Kita semua memiliki hak untuk mendapatkan hak kita,
Tapi tidak memiliki hak untuk merampas hak dari saudara-saudara kita.
Sang pembunuh kalian lindungi hak-nya untuk tetap hidup,
Sementara hak siterbunuh bagaikan sampah yang tidak usah untuk dibicarakan,
Sang koruptor kalian bela haknya untuk tetap hidup layaknya manusia,
Sementara hak rakyat terlantar dianggap sampah yang tidak usah dipikirkan lagi.

Hak kami bukanlah sampah yang berserakan dipinggir jalan,
Hak kami bukanlah sampah yang senantiasa menjadi santapan tikus-tikus liar,
hak kami adalah hak abadi,
hak kami adalah hak nurani,
walau kamipun memahami,
bahwasannya,
sampahpun memilki hak,
untuk tertidur lelap didalam kotaknya sendiri...

Tidak ada komentar: